Friday 27 August 2010

Sekapur Sirih


Ketika orang – orang lelap dengan tidurnya, ketika yang
lain asyik dengan rutinitas formalnya, ketika semua
menjadikan bahan diskusi, materi perencanaan yang
berakhir diatas meja, ketika itu pula sebuah kegiatan
berjalan diluar rutinitas, menembus formalitas, munculah
sebuah action yang berkelanjutan melahirkan sebuah
implementasi yang di rasakan dan dinikmati masyarakat,
adalah Pengembangan desa menjadi Desa Wisata di
Kabupaten Purworejo. Berbagai tantangan menghadang,
suara sumbang menghampiri, bukan saja faktor Internal
namun juga tekanan yang begitu besar dari eksternal.
Sebuah upaya yang pertama dan “menyimpang” dari kebiasaan, telah dilakukan
oleh Tim Jappantour, untuk menginisiasi masyarakat Pedesaan di Kabupaten
Purworejo, menerobos tradisi formal pengembangan desa menjadi desa wisata.
Sebuah sistem yang dijalankan diluar kebiasaan, pola pemberdayaan masyarakat ,
pola aspiratif dan inisiasi telah melahirkan kekuatan besar semangat masyarakat
untuk maju, berkembang dengan kemandirian. Kekuatan lokal pedesaan telah
membuka hati, melahirkan kepedulian bersama, dalam upaya mengentaskan
kemiskinan di desa melalui sektor Pariwisata.
Kemiskinan bukan disebabkan kurangnya pendapatan namun hal utama yang
menjadi penyebab adalah keterbatasan akses bagi masyarakat pedesaan, dengan
dikembangkannya menjadi Desa Wisata maka akses tersebut dapat terbuka, baik
akses dengan kawasan sekitar, akses pendanaan, akses informasi dan sebagainya ,
yang pada akhirnya memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, serta
meningkatkan nilai ekonomis sumber daya pedesaan.
Kabupaten Purworejo potensi untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata,
keanekaragaman sumber daya alam , laut dan sumber daya manusia sangat
mendukung akan hal tersebut . Keinginan dan semangat masyarakat untuk maju
berkaitan dengan pendayagunaan Potensi dan daya tarik wisata pedesaan terlihat
kuat dengan semangat swadaya dan kebersamaan. Sehubungan dengan itu
perlunya fasilitasi oleh Pemerintah Daerah sehingga Keanekaragaman Daya Tarik
Wisata tersebut dapat berdaya guna dan memberikan kontribusi dalam upaya
peningkatan kesejahteraan masyarakat Purworejo.
Sesuai misi gerakan Bali Ndeso Mbagun Deso yang bertujuan untuk
memaksimalkan potensi yang ada di wilayah pedesaan, baik dari sisi sumber daya
alam, sumberdaya manusia, sosial kemasyarakatan, keluhuran budaya serta
kearifan lokal, maka pengelolaan Potensi lokal melalui sektor Pariwisata ( desa
Wisata ) menjadi sangat relevan mengingat hal ini mampu menggerakan sektor
lain dalam upaya percepatan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Pengelolaan Desa Wisata secara profesional , akan mampu memberikan
kontribusi dalam upaya pengentasan kemiskinan, pelestarian sumber daya dan
kearifan lokal serta mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
Purworejo, Mei 2010
Wito Prasetyo, SE